Wednesday, February 9, 2011

buntil daun anggur

Hidup dinegeri orang dituntut harus berpikir kreatif buat subsitusi bahan masakan. Terinspirasi ketika makan di salah satu resto lokal yang menyediakan menu arab,akhirnya mencoba buntil dari daun anggur. Orang arab ternyata makan buntil juga,namun beda rasa tapi bentuk hampir mirip. Entah apa nama makanannya,lupa nanya sama penjualnya,sebut saja namanya "buntil arab". Isinya sejenis nasi riso,rasa tomatnya menonjol banget. Gak terlalu berkuah,tapi berminyak. Makan satu biji aja udah neg.
Buntil dari daun anggur yang saya bikin rasanya gak jauh beda sama buntil daun singkong,pepaya atau talas. Sama aja,rasa gurih santannya tetap terasa,hanya saja teksturnya gak selembut buntil beneran. Mungkin karena saya pake daun anggur botolan,bukan yang fresh. Teksturnya lebih berserat dibandingkan daun singkong. But so far,enak tuh.....

Bahan
daun anggur,seduh dg air panas
kelapa muda parut
teri medan
Petai cina, secukupnya
Santan, secukupnya

garam
gula
daun salam
daun jeruk

Bumbu, haluskan:
6 bawang merah
4 bawang putih
6 cabe merah
1 cm kencur
1 sdm ketumbar
1 cm lengkuas
1/2 sdt terasi
1 sdt gula merah


Cara membuat:
Rendam teri medan dgn air panas selama beberapa saat agar tidak terlalu asin. Tiriskan.
Campur kelapa, teri medan dan petai cina,perbandingannya sesuai dg selera masing2.Tambahkan bumbu halus 1/2 bagian
Bentangkan beberapa lembar daun kale, kemudian isi dgn campuran kelapa,gulung. Gulung dengan benang ataubisa juga disemat paka tusuk gigi
Kukus sampai matang.
Tumis sisa bumbu bersama daun jeruk, dan salam,tumis hingga harum.
Tuang santan secukupnya, kira2 sampai buntil cukup terendam.
Masak sampai santan mendidih, kemudian masukkan buntil yg tlh dikukus.
Masukkan cabe rawit, tambahkan garam dan gula pasir.
Masak dgn api kecil sampai bumbu benar2 meresap

No comments:

Post a Comment